Selasa, 04 Maret 2014

Proposal PTK



PROPOSAL
PENGGUNAAN METODE DRILL (LATIHAN MEMBACA CERITA BERGAMBAR) UNTUK MEMBANGKITKAN MINAT SISWA AGAR AKTIF MEMBACA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS 3 SD PATIHAN PONOROGO
Proposal  ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Tindakan Kelas”


Dosen Pengampu :
Dr. Mukhibat, M.Ag

Disusun Oleh :
 ANNURIA
(210611064)


JURUSAN TARBIYAH
SEMESTER V/PG-B
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2014
1.      Judul
Penggunaan Metode Drill (Latihan Membaca Cerita Bergambar) untuk Membangkitkan Minat Siswa agar Aktif Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 3 SD Patihan Ponorogo

2.      Latar  Belakang Masalah
Tuntutan tiap-tiap sekolah terhadap siswa agar siswa/siswi mampu menguasai berbagai bidang studi disekolahnya, membuat siswa menjadi tertekan dan minatnya terhadap beberapa mata pelajaran menjadi berkurang. Dampak dari berkurangnya minat siswa terhadap bidang studi tertentu akan mempengaruhi pada menurunnya keinginan siswa dalam membaca buku-buku mata pelajarannya. Hal ini terjadi terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang sering diremehkan beberapa pihak.
Semua proses belajar mengajar atau pembelajaran senantiasa berpedoman pada kurikulum tertentu sesuai dengan tuntutan lembaga pendidikan/sekolah dan kebutuhan masyarakat.[1] Pemilihan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi peserta didik merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Hal ini didasari oleh asumsi, bahwa ketepatan guru dalam memilih model dan metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar peserta didik. kondisi belajar mengajar siswa masih diwarnai oleh penekanan pada aspek pengetahuan. Masih sedikit yang mengacu pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.[2]
Memperhatikan peristiwa ini, muncul salah satu masalah dalam proses belajar mengajar. Salah satunya pada mata pelajaran  Bahasa Indonesia kelas III, yang utamanya dalam hal membaca dengan benar dan lancar, sehingga siswa/i sulit untuk memahami dan menyerap materi. Dalam hal ini, guru harus memilih dan menggunakan metode yang tepat dan bervariasi dalam pembelajaran.
Dalam kasus tersebut, maka peneliti ingin melakukan perubahan dalam penggunaan metode yang tepat dan bervariasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III melalui metode pembelajaran “Drill”. Dalam metode ini, siswa/i dituntut untuk terus berlatih dan membiasakan diri, sehingga siswa/i ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan mampu memahami materi, karena hal itu akan mempengaruhi prestasi siswa/i.

3.      Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Identifikasi masalah:
a.       Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia.
b.      Metode pembelajaran yang tidak cocok, sehingga pembelajaran kurang efektif
c.       Prestasi belajar siswa/i yang rendah
Berangkat dari identifikasi masalah tersebut, maka masalah penelitian terbatas pada:
a.       Peningkatan kemampuan siswa/i dalam membaca dengan baik
b.      Peningkatan prestasi belajar siswa/i

4.      Rumusan Masalah
a.       Apakah dengan Metode drill dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas 3 SD Patihan dalam membaca?
b.      Apakah dengan Metode drill dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat siswa kelas 3 SD Patihan dalam membaca dengan baik dan benar?



5.      Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan:
1.      Minat baca siswa kelas 3 SD Patihan dengan baik dan benar.
2.      Kemampuan siswa agar pandai membaca dengan baik dan benar.

6.      Manfaat Penelitian
a.       Secara teoritis
Penelitian ini merupakan salah satu cara yang srategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Manfaat yang dapat dipetik jika guru mampu melaksanakan penelitian ini dengan baik adalah dapat meningkatkan profesional guru serta inovasi dalam pembelajaran.[3]
Dari penelitian ini, akan ditemukan tingkat efektifitas metode pembelajaran drill dalam meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa/i kelas III SD Patihan Ponorogo.
b.      Secara praktis
1.      Bagi siswa
Bagi siswa penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar, khususnya meningkatkan minat siswa/i pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa/i kelas III SD.
2.      Bagi guru
Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar, khususnya pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam penggunaan metode pembelajaran drill, serta untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
3.      Bagi sekolah
Penelitian ini digunakan sebagai sumber, acuan, laporan dan dokumentasi dalam meningkatkan mutu pembelajaran pada sekolah tertentu.
4.      Bagi peneliti
Penelitian ini digunakan sebagai pengalaman bagi peneliti dan untuk mengembangkan pengetahuan, sehinga memberi wawasan yang lebih luas mengenai penggunaan metode pembelajaran yang efektif, serta menumbuh kembangkan kebiasaan atau tradisi  meneliti.
7.      Landasan Teori, Telaah Hasil Penelitian yang Terdahulu, Kerangka Berfikir, Pengajuan Hipotesis
a.      Landasan Teoritik
1.      Hakikat Metode Pembelajaran Drill
Metode secara harfiah berarti cara. Secara umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, metode didefinisikan sebagai cara-cara menyajikan bahan pelajaran pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Pemilihan metode terkait langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan pengajaran sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik.[4]
Belajar adalah seperangkat kegiatan, terutama kegiatan mental intelektual, mulai dari kegiatan yang paling sederhana sampai kegiatan yang rumit. Kegiatan pertama, kegiatan ini tampak seperti kegiatan fisik dalam arti kegiatan melihat, mendengar, meraba, dengan alat-alat indera manusia. Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan kontak dengan stimulus atau bahan yang dipelajari.[5]
Metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.
Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut :
a. Teknik Inquiry (kerja kelompok)
Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahkan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan.
b. Teknik Discovery (penemuan)
Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat dan diskusi.
c. Teknik Micro Teaching
Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
d. Teknik Modul Belajar
Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi).
e. Teknik Belajar Mandiri
Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Langkah-langkah pembelajaran drill:
  1. Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu. 
  2. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik:
    1. Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna.
    2. Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.
    3. Respon yang benar harus diperkuat.
    4. Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan  arti dan kontrol
  1. Masa latihan relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan.
  2. Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial.
  3. Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan.
  4. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.
a)      Sebelum melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu.
b)      Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.
c)      Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar. 
Keunggulan pembelajaran drill:
a.       Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.
b.      Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya.
c.       Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui prestasinya. 

2.      Hakikat prestasi belajar
Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.[6] Prestasi belajar merupakan realisasi dari potensi-potensi yang dimiliki. Prestasi belajar seseorang dapat dilihat dari penguasaan pengetahuan, keterampilan, berfikir maupun keterampilan motorik. Tingkat prestasi belajar dalam mata pelajaran tersebut di sekolah biasanya di lambangkan dengan angka dan huruf.
Suatu kegiatan belajar itu akan berhasil baik, jika disertai dengan pujian. Aspek pujian ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan giat. Pujian ini harus selalu dikaitkan dengan prestasi yang baik. Anak-anak harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang optimal. Dalam kegiatan belajar mengajar, pekerjaan atau kegiatan ini harus dimulai dari yang mudah/sederhana dan bertahap menuju sesuatu yang semakin sulit/kompleks.[7]
3.      Definisi Bahasa Indonesia
Pada dasarnya bahasa adalah alat yang digunakan oleh lebih dari satu orang untuk berkomunikasi. Bahasa juga bisa dijadikan sebuah lambang pada suatu negara untuk di akui oleh negara yang lainnya. Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai untuk menghubungkan perbedaan, persamaan serta berbagai peradaban dari zaman dahulu hingga sekarang. Bahasa timbul dari kesewenang-wenangan suatu kelompok masyarakat dimana mereka menyetujui akan bahasa yang timbul tersebut.
Kemampuan berbahasa harus mencerminkan karakter dan sifat yang utuh, lugas dan berbobot. Bahasa sebagai cara mengutarakan makna harus mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ragam pengertian. Sebab tak jarang, karena bahasa orang bisa saling konflik dan bunuh-membunuh serta menimbulkan perpecahan antarindividu, keluarga, maupun masyarakat.
            Dengan demikian, bahasa tidak saja sebagai alat komunikasi tetapi juga untuk mengantarkan proses hubungan antarmanusia, melainkan mampu mengubah seluruh tatanan kehidupan manusia
b.      Telaah Hasil Penelitian yang Terdahulu
Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dian Dwi Astuti yang membahas tentang penguasaan kosakata pada pembelajaran membaca, yang berjudul “Upaya Peningkatan Penguasaan pada pembelajaran membaca melalui teknik melengkapi kalimat pada Mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SDN 3 Jambe tahun 2009/2010”. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dian Dwi Astuti menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas 4 di SDN 3 Jambe pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkat dengan baik.
Perbedaan dari penelitian terdahulu adalah telaah terdahulu menggunakan teknik melengkapi kalimat, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, tempat penelitiannya di SDN 3 Jambe. Sedangkan penelitian sekarang, menggunakan metode drill, dengan mata pelajaran yang sama di SD Patihan Ponorogo.
c.       Kerangka Berpikir
Berangkat dari landasan teori diatas, maka dapat diajukan kerangka berpikir:
Jika pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode Drill/latihan secara berkala, maka minat siswa terhadap membaca akan meningkat”.
d.      Pengajuan Hipotesis
Bertitik tolak dari permasalahan dan juga tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian:
Metode Drill/latihan membaca berkala dapat meningkatkan kemampuan dan minat baca siswa kelas 3 SD Patihan Ponorogo”.

8.      Metode Penelitian
a.       Objek Tindakan Kelas
Penelitian ini dilakukan di SD Patihan Ponorogo dengan mengambil kelas III. Jenis tindakan yang di teliti adalah kemampuan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
b.      Setting Subjek PTK
Setting atau lokasi Penelitian Tindakan Kelas ini di SD Patihan Ponorogo kelas III, mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek pelaku PTK ini adalah peneliti, sedangkan subjek  penerima adalah siswa kelas III di SD Patihan Ponorogo.
c.       Variabel yang Diamati
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Kemampuan baca siswa/i
2.      Presentasi siswa/i
3.      Minat siswa/i
d.      Prosedur Pelaksanaan PTK per-siklus
1.      Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini yang perlu dipersiapkan yaitu:
a.       Menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan akan dilakukan.
b.      Menentukan fokus amatan dengan membuat instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
2.      Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini merupakan implementasi skenario tindakan yang telah direncanakan, yang dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan. 
3.      Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran yang telah dilakukan, yang bertujuan untuk mengetahui situasi pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a.    Mengamati perilaku dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b.    Menguji kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
c.    Mengikuti masing-masing pemahaman siswa terhadap penguasaan materi pembelajaran.
4.      Refleksi
Merefleksikan atau mengemukakan kembali hasil pengamatan kemampuan masing-masing siswa/i setelah mengikuti proses pembelajaran, baik dalam keaktifan, presentasinya, maupun hasil belajar siswa/i.
9.      Sistematika Pembahasan
Bab I berisi: penjelasan tentang pendahuluan yang merupakan gambaran secara umum untuk memberikan pola pemikiran bagi keseluruhan laporan penelitian yang meliputi; latar belakang masalah,identifikasi dan pemecahan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
Bab II berisi: penjelasan tentang kerangka teori, kajian yang terdahulu, kerangka berfikir dan hipotesis, yang merupakan pedoman umum yang digunakan sebagai landasan dalam melakukan penelitian.
Bab III berisi: penjelasan tentang metode penelitian yang digunakan dalam proses penelitian yang terdiri dari obyek tindakan kelas, setting subjek PTK, prosedur pelaksanaan PTK per-siklus dan jadwal pelaksanaan.
10.  Daftar Isi
I.          Pendahuluan       
A.    Judul ...........................................................................................1
B.     Latar belakang masalah ..................................................................1
C.     Identifikasi dan Pembatasan Masalah ...........................................2
D.    Rumusan masalah ...........................................................................2
E.     Tujuan penelitian ............................................................................3
F.      Manfaat penelitian .......................................................................3
G.    Landasan teori, telaah hasil penelitian terdahulu, kerangka berfikir, pengajuan hipotesis
a.       Landasan teori..........................................................................4
b.      Telaah hasil penelitian dahulu ................................................8
c.        Kerangka berfikir...................................................................8
d.      Pengajuan hipotesis................................................................9
H.    Metode penelitian
a.       Objek tindakan kelas...............................................................9
b.      Setting subjek PTK.................................................................9
c.       Variabel yang diamati.............................................................9
I.       Prosedur PTK persiklus
a.       Perencanaan ..........................................................................9
b.      Pelaksanaan ...........................................................................9
c.       Observasi ..............................................................................10
d.      Refleksi .................................................................................10
J.       Sistematika pembahasan ..............................................................10
K.    Daftar isi ......................................................................................11
L.     Daftar pustaka ..............................................................................12
M.   Jadwal pelaksanaan penelitian .....................................................13




11.  Daftar Pustaka
Hamalik,Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009.
Raharjo, Etin Solihatin. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008.
Aqib, Zainal. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: YRAMA WIDYA. 2007.
Lapis PGMI, Strategi Pembelajaran, 1.11
W Gulo. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grasindo. 2004.
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009.
Sadiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2009.
Saksomo, Dwi. Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang: IKIP Malang. 1983.
Roestiyah, NK. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. 1989.
Winarno, Surakhmad. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar.  Bandung: 1994.









12.  Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No.
Kegiatan
Bulan 1
Bulan
2
Bulan 3
Bulan
4
Bulan 5
1
Persiapan/penyusunan proposal penelitian





2
Perizinan





3
Observasi dan survai
     




4
Penyusunan instrumen





5
Pelaksanaan tindakan dengan siklus I dst.





6
Checking catatan lapangan


  


7
Penyusunan laporan





8
Seminar hasil dan revisi





9
Penggandaan dan pelaporan hasil penelitian




  

Lampiran:
-                 Lembar RPP
-                 Lembar Observasi
-                 Lembar Materi



[1] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), 1
[2] Etin Solihatin, Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), 1
[3] Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: YRAMA WIDYA, 2007), 18
[4] Lapis PGMI, Strategi Pembelajaran, 1.11
[5] W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Grasindo, 2004), 73
[6] Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), 22
[7] Sadiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), 79-80