PROPOSAL
PENGGUNAAN METODE DRILL (LATIHAN MEMBACA CERITA BERGAMBAR) UNTUK MEMBANGKITKAN MINAT SISWA AGAR AKTIF
MEMBACA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS 3 SD PATIHAN PONOROGO
Proposal
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah
“Metodologi
Penelitian Tindakan Kelas”
Dosen Pengampu :
Dr. Mukhibat, M.Ag
Disusun
Oleh :
ANNURIA
(210611064)
JURUSAN TARBIYAH
SEMESTER V/PG-B
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2014
1.
Judul
“Penggunaan Metode Drill (Latihan Membaca Cerita
Bergambar) untuk Membangkitkan Minat Siswa agar Aktif Membaca pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 3 SD Patihan Ponorogo”
2.
Latar Belakang Masalah
Tuntutan tiap-tiap sekolah terhadap
siswa agar siswa/siswi mampu menguasai berbagai bidang studi disekolahnya,
membuat siswa menjadi tertekan dan minatnya terhadap beberapa mata pelajaran
menjadi berkurang. Dampak dari berkurangnya minat siswa terhadap bidang studi
tertentu akan mempengaruhi pada menurunnya keinginan siswa dalam membaca
buku-buku mata pelajarannya. Hal ini terjadi terutama pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia yang sering diremehkan beberapa pihak.
Semua proses belajar mengajar atau pembelajaran
senantiasa berpedoman pada kurikulum tertentu sesuai dengan tuntutan lembaga
pendidikan/sekolah dan kebutuhan masyarakat.[1]
Pemilihan model dan metode pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi peserta didik merupakan
kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Hal ini
didasari oleh asumsi, bahwa ketepatan guru dalam memilih model dan metode
pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar peserta
didik. kondisi belajar mengajar siswa masih diwarnai oleh penekanan pada aspek
pengetahuan. Masih sedikit yang mengacu pada keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran.[2]
Memperhatikan peristiwa ini, muncul salah satu
masalah dalam proses belajar mengajar. Salah satunya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III, yang utamanya
dalam hal membaca dengan benar dan lancar, sehingga siswa/i sulit untuk
memahami dan menyerap materi. Dalam hal ini, guru harus memilih dan menggunakan
metode yang tepat dan bervariasi dalam pembelajaran.
Dalam kasus tersebut, maka peneliti ingin melakukan
perubahan dalam penggunaan metode yang tepat dan bervariasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III melalui
metode pembelajaran “Drill”. Dalam metode ini, siswa/i dituntut untuk terus
berlatih dan membiasakan diri, sehingga siswa/i ikut berpartisipasi dalam
proses pembelajaran dan mampu memahami materi, karena hal itu akan mempengaruhi
prestasi siswa/i.
3.
Identifikasi
dan Pembatasan Masalah
Identifikasi
masalah:
a. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia.
b. Metode
pembelajaran yang tidak cocok,
sehingga pembelajaran kurang efektif
c. Prestasi
belajar siswa/i yang rendah
Berangkat
dari identifikasi masalah tersebut, maka masalah penelitian terbatas pada:
a. Peningkatan
kemampuan siswa/i dalam membaca dengan baik
b. Peningkatan
prestasi belajar siswa/i
4.
Rumusan
Masalah
a. Apakah dengan Metode drill dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas 3 SD Patihan dalam membaca?
b.
Apakah dengan
Metode drill dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat siswa kelas 3
SD Patihan dalam membaca dengan baik dan benar?
5.
Tujuan
Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan:
1.
Minat baca
siswa kelas 3 SD Patihan dengan baik dan benar.
2.
Kemampuan siswa
agar pandai membaca dengan baik dan benar.
6.
Manfaat
Penelitian
a. Secara
teoritis
Penelitian
ini merupakan salah satu cara yang srategis bagi guru untuk memperbaiki layanan
kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan
peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Manfaat yang dapat
dipetik jika guru mampu melaksanakan penelitian ini dengan baik adalah dapat
meningkatkan profesional guru serta inovasi dalam pembelajaran.[3]
Dari penelitian ini, akan ditemukan tingkat efektifitas
metode pembelajaran drill dalam meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia siswa/i kelas III
SD Patihan Ponorogo.
b. Secara
praktis
1. Bagi
siswa
Bagi
siswa penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar, khususnya meningkatkan
minat siswa/i pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa/i kelas III SD.
2. Bagi
guru
Penelitian
ini bermanfaat untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar, khususnya pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam penggunaan metode pembelajaran drill, serta
untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
3. Bagi
sekolah
Penelitian
ini digunakan sebagai sumber, acuan, laporan dan dokumentasi dalam meningkatkan
mutu pembelajaran pada sekolah tertentu.
4. Bagi
peneliti
Penelitian
ini digunakan sebagai pengalaman bagi peneliti dan untuk mengembangkan
pengetahuan, sehinga memberi wawasan yang lebih luas mengenai penggunaan metode
pembelajaran yang efektif, serta menumbuh kembangkan kebiasaan atau
tradisi meneliti.
7.
Landasan
Teori, Telaah Hasil Penelitian yang Terdahulu, Kerangka Berfikir, Pengajuan
Hipotesis
a.
Landasan
Teoritik
1. Hakikat
Metode Pembelajaran Drill
Metode
secara harfiah berarti cara. Secara umum, metode diartikan sebagai suatu cara
atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya
dengan pembelajaran, metode didefinisikan sebagai cara-cara menyajikan bahan
pelajaran pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode terkait langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan
pengajaran sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik.[4]
Belajar
adalah seperangkat kegiatan, terutama kegiatan mental intelektual, mulai dari
kegiatan yang paling sederhana sampai kegiatan yang rumit. Kegiatan pertama,
kegiatan ini tampak seperti kegiatan fisik dalam arti kegiatan melihat, mendengar,
meraba, dengan alat-alat indera manusia. Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan
kontak dengan stimulus atau bahan yang dipelajari.[5]
Metode
drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara
sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau
menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas
dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu
hal yang sama.
Bentuk-
bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu
sebagai berikut :
a. Teknik Inquiry
(kerja kelompok)
Teknik
ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan
memecahkan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan.
b. Teknik Discovery
(penemuan)
Dilakukan
dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar
pendapat dan diskusi.
c. Teknik Micro
Teaching
Digunakan
untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi
pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau
pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
d. Teknik Modul Belajar
Digunakan
dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan
(kompetensi).
e. Teknik Belajar
Mandiri
Dilakukan
dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas
maupun di luar kelas.
Langkah-langkah pembelajaran drill:
- Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
- Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik:
- Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna.
- Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.
- Respon yang benar harus diperkuat.
- Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan arti dan kontrol
- Masa latihan relatif singkat, tetapi harus sering dilakukan.
- Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial.
- Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan.
- Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.
a) Sebelum
melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu.
b) Ia
perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.
c) Ia
perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi
belajar.
Keunggulan
pembelajaran drill:
a. Bahan
pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh
tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan
dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.
b. Anak
didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena
dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti
dan mendorong daya ingatnya.
c. Adanya
pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru,
memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini
dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui
prestasinya.
2. Hakikat
prestasi belajar
Prestasi
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajar.[6]
Prestasi belajar merupakan realisasi dari potensi-potensi yang dimiliki.
Prestasi belajar seseorang dapat dilihat dari penguasaan pengetahuan,
keterampilan, berfikir maupun keterampilan motorik. Tingkat prestasi belajar
dalam mata pelajaran tersebut di sekolah biasanya di lambangkan dengan angka
dan huruf.
Suatu
kegiatan belajar itu akan berhasil baik, jika disertai dengan pujian. Aspek
pujian ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan
giat. Pujian ini harus selalu dikaitkan dengan prestasi yang baik. Anak-anak
harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan sesuatu dengan hasil
yang optimal. Dalam kegiatan belajar mengajar, pekerjaan atau kegiatan ini
harus dimulai dari yang mudah/sederhana dan bertahap menuju sesuatu yang
semakin sulit/kompleks.[7]
3. Definisi
Bahasa Indonesia
Pada dasarnya bahasa adalah alat
yang digunakan oleh lebih dari satu orang untuk berkomunikasi. Bahasa juga bisa
dijadikan sebuah lambang pada suatu negara untuk di akui oleh negara yang
lainnya. Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai untuk menghubungkan perbedaan,
persamaan serta berbagai peradaban dari zaman dahulu hingga sekarang. Bahasa
timbul dari kesewenang-wenangan suatu kelompok masyarakat dimana mereka
menyetujui akan bahasa yang timbul tersebut.
Kemampuan
berbahasa harus mencerminkan karakter dan sifat yang utuh, lugas dan berbobot.
Bahasa sebagai cara mengutarakan makna harus mudah dimengerti dan tidak
menimbulkan ragam pengertian. Sebab tak jarang, karena bahasa orang bisa saling
konflik dan bunuh-membunuh serta menimbulkan perpecahan antarindividu,
keluarga, maupun masyarakat.
Dengan demikian, bahasa tidak saja
sebagai alat komunikasi tetapi juga untuk mengantarkan proses hubungan
antarmanusia, melainkan mampu mengubah seluruh tatanan kehidupan manusia
b.
Telaah
Hasil Penelitian yang Terdahulu
Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dian Dwi Astuti yang membahas
tentang penguasaan kosakata pada pembelajaran membaca, yang berjudul “Upaya
Peningkatan Penguasaan pada pembelajaran membaca melalui teknik melengkapi
kalimat pada Mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SDN 3 Jambe tahun
2009/2010”. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dian Dwi Astuti menyimpulkan
bahwa hasil belajar siswa kelas 4 di SDN 3 Jambe pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dapat meningkat dengan baik.
Perbedaan
dari penelitian terdahulu adalah telaah terdahulu menggunakan teknik melengkapi kalimat,
pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia, tempat penelitiannya di SDN 3 Jambe.
Sedangkan penelitian sekarang, menggunakan metode drill, dengan mata
pelajaran yang sama di SD Patihan Ponorogo.
c.
Kerangka
Berpikir
Berangkat
dari landasan teori diatas, maka dapat diajukan kerangka berpikir:
“Jika pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode Drill/latihan
secara berkala, maka minat siswa terhadap membaca akan meningkat”.
d.
Pengajuan
Hipotesis
Bertitik
tolak dari permasalahan dan juga tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka
dapat dikemukakan hipotesis penelitian:
“Metode Drill/latihan membaca berkala dapat meningkatkan kemampuan
dan minat baca siswa kelas 3 SD Patihan Ponorogo”.
8.
Metode
Penelitian
a. Objek
Tindakan Kelas
Penelitian
ini dilakukan di SD Patihan Ponorogo dengan mengambil kelas III. Jenis tindakan
yang di teliti adalah kemampuan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
b. Setting
Subjek PTK
Setting
atau lokasi Penelitian Tindakan Kelas ini di SD Patihan Ponorogo kelas III,
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek pelaku PTK ini adalah peneliti,
sedangkan subjek penerima adalah siswa
kelas III di SD Patihan Ponorogo.
c. Variabel
yang Diamati
Variabel
yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan
baca siswa/i
2. Presentasi
siswa/i
3. Minat
siswa/i
d. Prosedur
Pelaksanaan PTK per-siklus
1. Perencanaan
Dalam
tahap perencanaan ini yang perlu dipersiapkan yaitu:
a. Menyusun
rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, dimana, oleh siapa
dan bagaimana tindakan akan dilakukan.
b. Menentukan
fokus amatan dengan membuat instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang
terjadi selama tindakan berlangsung.
2. Pelaksanaan
Tahap
pelaksanaan ini
merupakan implementasi skenario tindakan yang telah direncanakan, yang
dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan.
3. Observasi
Observasi
merupakan kegiatan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran
yang telah dilakukan, yang bertujuan untuk mengetahui situasi pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Mengamati perilaku dan keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
b. Menguji
kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
c. Mengikuti masing-masing pemahaman siswa terhadap
penguasaan materi pembelajaran.
4. Refleksi
Merefleksikan
atau mengemukakan kembali hasil pengamatan
kemampuan masing-masing siswa/i setelah mengikuti proses pembelajaran, baik
dalam keaktifan, presentasinya, maupun hasil belajar siswa/i.
9.
Sistematika
Pembahasan
Bab
I berisi: penjelasan tentang
pendahuluan yang merupakan gambaran secara umum untuk memberikan pola pemikiran
bagi keseluruhan laporan penelitian yang meliputi; latar belakang masalah,identifikasi
dan pemecahan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
Bab
II berisi: penjelasan tentang
kerangka teori, kajian yang terdahulu, kerangka berfikir dan hipotesis, yang
merupakan pedoman umum yang digunakan sebagai landasan dalam melakukan
penelitian.
Bab
III berisi: penjelasan tentang
metode penelitian yang digunakan dalam proses penelitian yang terdiri dari
obyek tindakan kelas, setting subjek PTK, prosedur pelaksanaan PTK per-siklus
dan jadwal pelaksanaan.
10. Daftar Isi
I.
Pendahuluan
A.
Judul ...........................................................................................1
B.
Latar belakang masalah
..................................................................1
C.
Identifikasi dan Pembatasan Masalah ...........................................2
D.
Rumusan masalah ...........................................................................2
E.
Tujuan penelitian ............................................................................3
F.
Manfaat penelitian .......................................................................3
G.
Landasan teori, telaah hasil penelitian terdahulu,
kerangka berfikir, pengajuan hipotesis
a.
Landasan
teori..........................................................................4
b.
Telaah hasil penelitian dahulu ................................................8
c.
Kerangka
berfikir...................................................................8
d.
Pengajuan
hipotesis................................................................9
H.
Metode penelitian
a.
Objek tindakan
kelas...............................................................9
b.
Setting subjek
PTK.................................................................9
c.
Variabel yang diamati.............................................................9
I.
Prosedur PTK persiklus
a.
Perencanaan ..........................................................................9
b.
Pelaksanaan ...........................................................................9
c.
Observasi ..............................................................................10
d.
Refleksi .................................................................................10
J.
Sistematika pembahasan ..............................................................10
K.
Daftar isi ......................................................................................11
L.
Daftar pustaka
..............................................................................12
M.
Jadwal pelaksanaan penelitian .....................................................13
11. Daftar Pustaka
Hamalik,Oemar. Proses
Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009.
Raharjo, Etin
Solihatin. Cooperative Learning Analisis
Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008.
Aqib, Zainal. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: YRAMA WIDYA. 2007.
Lapis PGMI, Strategi
Pembelajaran, 1.11
W Gulo. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grasindo. 2004.
Nana Sudjana. Penilaian
Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009.
Sadiman. Interaksi
& Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2009.
Saksomo, Dwi. Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia.
Malang: IKIP Malang. 1983.
Roestiyah,
NK. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. 1989.
Winarno, Surakhmad. Pengantar Interaksi Belajar
Mengajar. Bandung: 1994.
12. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No.
|
Kegiatan
|
Bulan 1
|
Bulan
2
|
Bulan 3
|
Bulan
4
|
Bulan 5
|
1
|
Persiapan/penyusunan proposal penelitian
|
|||||
2
|
Perizinan
|
|||||
3
|
Observasi dan survai
|
|
||||
4
|
Penyusunan instrumen
|
|||||
5
|
Pelaksanaan tindakan dengan siklus I dst.
|
|||||
6
|
Checking catatan
lapangan
|
|
||||
7
|
Penyusunan laporan
|
|||||
8
|
Seminar hasil dan revisi
|
|||||
9
|
Penggandaan dan pelaporan hasil penelitian
|
|
Lampiran:
-
Lembar RPP
-
Lembar
Observasi
-
Lembar Materi
[1] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2009), 1
[2] Etin Solihatin, Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model
Pembelajaran IPS, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), 1
[3] Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung:
YRAMA WIDYA, 2007), 18
[4] Lapis PGMI, Strategi Pembelajaran, 1.11
[5] W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Grasindo, 2004), 73
[6] Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), 22
[7] Sadiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2009), 79-80